Emas bertahan mendekati $2,075 per ounce pada hari Kamis, tidak jauh dari level tertinggi dalam tiga minggu di sesi sebelumnya, karena dolar dan imbal hasil Treasury melemah tajam di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mulai memangkas suku bunga tahun depan.

Para analis menunjuk pada tanda-tanda lebih lanjut dari menurunnya inflasi dan pasar tenaga kerja serta keinginan bank sentral untuk melakukan soft landing di AS sebagai faktor utama yang mendorong spekulasi tersebut.

Sementara itu, data terbaru dari AS menunjukkan peningkatan klaim pengangguran mingguan menjadi 218 ribu, di atas perkiraan 210 ribu. Pasar kini melihat peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret sebesar hampir 90% dan memperkirakan total penurunan suku bunga sebesar 158 basis poin pada tahun depan.

Emas juga berada di jalur untuk naik lebih dari 14% tahun ini dan merupakan kenaikan tahunan pertamanya sejak tahun 2020.

Selain harapan pelonggaran moneter, perang di Ukraina dan Gaza, serta ketegangan geopolitik yang lebih luas di Timur Tengah mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe-haven.