Harga Emas (XAU/USD) bertahan pada kenaikan mendekati level tertinggi sepanjang masa (ATH) di sekitar $3.245 selama jam perdagangan Amerika Utara pada hari Selasa. Logam kuning menunjukkan kekuatan karena ketidakpastian yang semakin dalam atas prospek ekonomi global akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus memperkuat daya tarik aset safe haven.
Meskipun perang dagang telah dibatasi antara AS dan China setelah Trump mengumumkan penghentian sementara selama 90 hari dalam pelaksanaan tarif timbal balik untuk semua mitra dagangnya, kecuali raksasa Asia, para investor masih khawatir bahwa situasi ini menyakitkan bagi ekonomi global.
Peningkatan tarif timbal balik yang signifikan terhadap China oleh Trump hingga 125% diperkirakan akan membuat produk China kurang kompetitif bagi produsen AS. Hal ini akan menyebabkan Beijing beralih ke negara lain untuk menjual produk mereka. Mengingat bahwa produk buatan China sangat mengganggu karena keunggulan kompetitif berbiaya rendah, bisnis dari negara lain akan menghadapi persaingan yang signifikan.
Secara teknis, meningkatnya ketegangan ekonomi global meningkatkan permintaan logam mulia sebagai aset safe haven, seperti Emas.
Sementara itu, ekspektasi pasar yang kuat bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga dalam pertemuan bulan Juni juga telah memberikan sedikit kekuatan pada harga Emas. Skenario Fed menurunkan suku bunga menjadi pertanda baik bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas.
Pada hari Senin, Gubernur Fed Christopher Waller memperingatkan bahwa "kebijakan tarif baru" adalah salah satu "guncangan terbesar" yang memengaruhi ekonomi AS dalam beberapa dekade. Waller lebih menekankan kekhawatiran akan resesi ekonomi daripada ekspektasi inflasi yang meningkat dan mendukung pelonggaran kebijakan moneter.