
Harga emas naik mendekati level $3.480 per ons pada hari Senin(1/9), hampir menyentuh rekor tertinggi, seiring investor mempertimbangkan prospek kebijakan Federal Reserve dan ketidakpastian terkait tarif Presiden AS Donald Trump.
Sidang terkait pemecatan Gubernur Fed Lisa Cook oleh Trump berakhir tanpa keputusan pada hari Jumat, dengan putusan baru diperkirakan keluar paling cepat Selasa mendatang.
Pengadilan banding federal memutuskan bahwa tarif global yang diberlakukan Trump secara ilegal berdasarkan undang-undang darurat, menguatkan keputusan Pengadilan Perdagangan Internasional pada Mei lalu. Namun, tarif ini masih diperbolehkan berlaku sampai 14 Oktober, memberi waktu bagi pemerintahan Trump untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Data inflasi AS pekan lalu memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Fed pada akhir bulan ini, memberikan dukungan lebih pada harga emas.
Prospek Data Tenaga Kerja AS:
Investor juga menantikan sejumlah data ketenagakerjaan penting AS minggu ini, termasuk:
Lowongan pekerjaan (Job Openings)
Data pekerjaan ADP
Laporan non-farm payrolls (NFP)
Data-data ini diharapkan dapat memengaruhi keputusan The Fed terkait besaran pemangkasan suku bunga yang akan datang.
Dengan kombinasi ketidakpastian politik, keputusan pengadilan, dan prospek kebijakan moneter yang longgar, harga emas terus bergerak naik mendekati puncak tertingginya. (azf)
Sumber: Trading Economics