
Pasangan USD/JPY menarik minat pembeli hingga mendekati level 154,10 selama awal sesi Asia pada hari Selasa. Dolar AS (USD) menguat terhadap Yen Jepang (JPY) seiring meningkatnya harapan akan tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah federal AS selama 41 hari dalam beberapa hari mendatang. Rilis Data Mingguan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS akan dirilis pada hari Selasa. Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan bipartisan untuk mengakhiri penutupan pemerintah AS, sebuah langkah signifikan yang memungkinkan pemerintah kembali beroperasi dalam beberapa hari. Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat John Thune mengatakan bahwa ia berharap Trump akan menandatanganinya menjadi undang-undang setelah Kongres mengesahkan undang-undang tersebut.
Perkembangan positif ini terjadi setelah Senat mengambil langkah besar menuju pembukaan kembali pemerintah federal pada Minggu malam dengan pemungutan suara 60-40 atas langkah prosedural untuk memajukan RUU pendanaan sementara. Langkah tersebut akan mendanai departemen-departemen tertentu hingga 30 Januari. Ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya oleh Bank of Japan (BoJ) dapat melemahkan JPY. Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, dilaporkan sedang berupaya menyelesaikan paket stimulus ekonomi sekitar $65 miliar untuk mengatasi inflasi dan pertumbuhan pada akhir November dan mengesahkan anggaran tambahan untuk mendanainya.
Meskipun demikian, Risalah rapat BoJ bulan September mengungkapkan bahwa semakin banyak pembuat kebijakan di bank sentral meyakini bahwa kondisi sudah memungkinkan untuk kenaikan suku bunga , dengan dua anggota menyerukan kenaikan segera. Potensi penurunan JPY mungkin akan dibatasi oleh intervensi verbal dari otoritas Jepang. Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama pekan lalu menegaskan kembali rasa urgensi yang kuat seiring pasar semakin waspada terhadap risiko intervensi pemerintah di masa mendatang.
Sumber : fxstreet.com