
Harga Emas (XAU/USD) menarik minat pembeli hingga mencapai kisaran $4.110 selama sesi Asia awal hari Kamis. Logam mulia ini menguat di tengah sentimen kehati-hatian dan ketidakpastian ekonomi AS. Para pedagang akan memantau dengan cermat data Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September pada hari Kamis nanti.
Meningkatnya ketidakpastian ekonomi, termasuk penundaan laporan ketenagakerjaan utama akibat penutupan pemerintah baru-baru ini, telah mempersulit penilaian Federal Reserve (Fed) terhadap pasar tenaga kerja. Hal ini, pada gilirannya, mendorong aset safe haven seperti Emas. Semua mata akan tertuju pada laporan ketenagakerjaan bulan September yang tertunda, yang dapat memberikan wawasan tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS dan memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah suku bunga AS.
Laporan yang lebih lemah dari perkiraan dapat meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Desember dan mengangkat harga logam mulia. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi lain, meredanya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) bulan depan dapat memberikan tekanan jual pada emas yang tidak memberikan imbal hasil. Risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28-29 Oktober menunjukkan bahwa para pejabat Fed terpecah belah dan berhati-hati tentang arah suku bunga ke depan.
Meskipun komite memutuskan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), keputusan tersebut merupakan keputusan yang terbagi, dengan beberapa anggota cenderung menentang penurunan lebih lanjut dalam rapat bulan Desember. Pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed bulan depan hampir 30%, turun dari sekitar 60% minggu lalu, menurut perangkat CME FedWatch.