Emas (XAU/USD) menarik minat pembeli selama sesi Asia pada hari Jumat dan bergerak menjauh dari level terendah dua minggu, di sekitar $3.330, yang dicapainya pada hari sebelumnya. Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa harga produsen AS naik pada bulan Juli dengan laju bulanan tercepat sejak 2022 dan meredam spekulasi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Hal ini, pada gilirannya, dipandang sebagai faktor kunci yang menjadi penghambat bagi logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, sentimen pasar yang optimis turut membatasi kenaikan emas batangan safe haven ini, meskipun munculnya aksi jual baru dalam Dolar AS (USD) memberikan dukungan.
Meskipun data inflasi yang tinggi, pelaku pasar tampaknya yakin bahwa bank sentral AS akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga bulan depan dan menurunkan biaya pinjaman dua kali lipat pada akhir tahun ini. Hal ini membatasi pemulihan USD semalam dari level terendah bulanan dan menimbulkan kehati-hatian bagi para penjual XAU/USD. Para pedagang kini menantikan data makroekonomi AS hari Jumat, yang, bersama dengan komentar dari anggota FOMC yang berpengaruh, akan diteliti untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu, berita utama dari KTT AS-Rusia yang berisiko tinggi yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Ukraina akan mendorong harga Emas.