
Pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah negatif mendekati 157,40 selama awal sesi Asia pada hari Jumat. Yen Jepang (JPY) menguat terhadap Dolar AS (USD) di tengah kekhawatiran intervensi. Pembacaan awal Indeks Manajer Pembelian (PMI) Global S&P AS akan menjadi sorotan pada hari Jumat nanti. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Kamis menunjukkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) di Amerika Serikat (AS) naik sebesar 119.000 pada bulan September, dibandingkan dengan penurunan sebesar 4.000 (direvisi dari +22.000) yang tercatat pada bulan Agustus. Angka ini melampaui ekspektasi pasar sebesar 50.000. Sementara itu, Tingkat Pengangguran naik tipis menjadi 4,4% pada bulan September dari 4,3% pada bulan Agustus. Rata-rata Pendapatan Per Jam tetap stabil di angka 3,8% (YoY), dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 3,7%.
Laporan ini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih cepat pada bulan September, yang mengindikasikan bahwa Federal Reserve AS (Fed) kemungkinan akan menunda pemotongan suku bunga pada bulan Desember. Hal ini, pada gilirannya, dapat memberikan sedikit dukungan bagi Greenback terhadap JPY. Kontrak berjangka dana Fed saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Fed bulan Desember sebesar hampir 39%, menurut perangkat FedWatch CME Group.
Di sisi lain, intervensi verbal dari otoritas Jepang dapat menopang JPY dan menciptakan hambatan bagi pasangan mata uang ini. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara, mengatakan pada hari Kamis bahwa pergerakan valuta asing baru-baru ini tajam dan berat sebelah, dan bahwa ia memantau pergerakan pasar valuta asing dengan urgensi yang tinggi. Kihara lebih lanjut menyatakan bahwa pasar valuta asing perlu bergerak stabil, yang mencerminkan fundamental. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Jepang pada hari Jumat menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional naik sebesar 3,0% YoY pada bulan Oktober, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar 2,9%. Selain itu, IHK Nasional non-Makanan Segar mencapai 3,0% YoY pada bulan Oktober, dibandingkan dengan 2,9% sebelumnya. Angka ini sejalan dengan konsensus pasar. Terakhir, IHK non-Makanan Segar dan Energi naik 3,1% YoY pada bulan Oktober, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya sebesar 3,0%.
Sumber : fxstreet.com