Harga minyak sedikit berubah setelah naik selama dua hari, karena para pedagang dan pengirim barang bersiap menghadapi prospek gangguan yang lebih besar di Laut Merah.

Patokan global Brent bertahan di dekat $79 per barel setelah naik lebih dari 3% dalam dua sesi sebelumnya. West Texas Intermediate naik tipis di atas $74. AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan kemungkinan serangan militer terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai pengakuan bahwa satuan tugas yang diumumkan sebelumnya mungkin tidak cukup untuk menghilangkan ancaman terhadap pengiriman barang di jalur perairan penting tersebut. 

Meningkatnya risiko geopolitik telah memberikan dampak positif pada pasar minyak yang diganggu oleh skeptisisme terhadap kepatuhan OPEC+ terhadap pengurangan produksi dan kekhawatiran akan peningkatan pasokan dari luar kartel, terutama dari AS. Harga minyak mentah telah turun hampir seperlima sejak akhir September di tengah prospek kelebihan pasokan, dan dampak regional dari perang Israel-Hamas masih dapat diatasi. 

Laut Merah adalah saluran perdagangan minyak yang penting, dan menjadi penting bagi barel-barel dari Rusia dalam perjalanan ke Asia setelah pembeli dari Eropa menghindarinya karena invasi Ukraina. Ekspor minyak mentah Rusia naik lagi dalam rata-rata empat minggu, meskipun ada penurunan arus mingguan yang disebabkan oleh jeda singkat pengiriman dari pelabuhan Primorsk di Baltik.

Brent untuk pengiriman Februari sedikit berubah pada $79,18 per barel pada pukul 10:18 pagi di Singapura.

WTI untuk bulan Februari naik 0,1% menjadi $74 per barel.

Sumber: Bloomberg