Insight

News

#Gold#Treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Mendinginnya Inflasi AS Membantu Spekulasi Pemotongan Suku Bunga, Emas Naik Ke Rekor Tertingginya

Emas naik ke rekor tertingginya ketika kuartal kedua dimulai, memperpanjang reli yang mendorong Federal Reserve semakin mendekati penurunan suku bunga dan memperdalam ketegangan geopolitik.

Emas batangan melonjak sebanyak 1,2% menjadi $2,256.44 per ons pada awal hari Senin (1/4), setelah mencetak serangkaian level tertinggi sepanjang masa dalam beberapa sesi terakhir.

Ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed melemah pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Jumat, ketika banyak pasar tutup. Hal ini menambah kemungkinan pengurangan biaya pinjaman, meskipun bank sentral AS telah bersikap hati-hati. Pasar swap memperkirakan peluang pemotongan sebesar 61% pada bulan Juni, naik dari 57% pada hari Kamis. Suku bunga yang lebih rendah berdampak positif bagi emas, yang tidak menawarkan bunga apa pun.

Logam mulia ini melonjak lebih dari 8% pada kuartal pertama di tengah prospek pelonggaran moneter oleh bank sentral utama, dan ketegangan yang terus-menerus di Timur Tengah dan Ukraina yang telah meningkatkan daya tariknya. Ada pembelian besar-besaran oleh bank sentral, khususnya di Tiongkok, sementara konsumen di sana juga membeli emas batangan di tengah masalah yang sedang berlangsung di negara dengan perekonomian terbesar di Asia tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 1% menjadi $2,252.15 per ons pada pukul 8:50 pagi di Singapura, setelah naik 3% pada minggu lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%, sementara perak, platinum, dan paladium semuanya diperdagangkan lebih tinggi.

Prospek positif emas telah didukung oleh banyak bank terkemuka. Di antara mereka, JPMorgan Chase & Co. bulan lalu mengatakan bahwa logam ini adalah pilihan nomor satu di pasar komoditas, dan harganya mungkin mencapai $2.500 per ons tahun ini. Goldman Sachs Group Inc. mengatakan pihaknya melihat potensi $2,300 per ons, menyoroti manfaat dari lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

Namun, kenaikan harga emas belum menarik perhatian para investor yang lebih memilih eksposur terhadap logam tersebut melalui dana yang diperdagangkan di bursa. Kepemilikan ETF yang didukung emas batangan di seluruh dunia menyusut lebih dari 100 ton pada kuartal pertama, mencapai level terendah sejak 2019 pada pertengahan Maret, sebelum terjadi kenaikan kecil, menurut penghitungan Bloomberg.(mrv)

Sumber : Bloomberg

By Admin Midtou
on 2024-04-01, 10:05