EUR/USD jatuh di bawah 1,1300 pada hari Kamis karena data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) lebih baik dari yang diharapkan dibandingkan dengan angka Indeks Pembelian Manajer (PMI) Zona Euro untuk bulan Mei. Pada saat penulisan, EUR/USD diperdagangkan pada 1,1271, turun 0,55%. Pasar ekuitas AS sedikit berubah positif setelah "One Big Beautiful Bill" Presiden Donald Trump disahkan DPR. Selanjutnya, Senat akan membahas dan mengubah usulan pemotongan pajak dan pengeluaran Trump sebelum meloloskan RUU tersebut. Berita tersebut mendorong penguatan Greenback, yang memperpanjang apresiasinya terhadap mata uang bersama karena Indeks Manajer Pembelian Global (PMI) S&P AS untuk bulan Mei melampaui estimasi, menegaskan kembali soliditas ekonomi. Data lain menunjukkan bahwa jumlah warga negara AS yang mengajukan tunjangan pengangguran turun dibandingkan dengan perkiraan dan data minggu sebelumnya, suatu kelegaan bagi Federal Reserve (Fed), yang memiliki mandat ganda berupa stabilitas harga dan kesempatan kerja maksimum. Gubernur Fed Christopher Waller menyampaikan berita tersebut dan mengatakan bahwa jika tarif mendekati 10%, ekonomi akan dalam kondisi baik pada paruh kedua tahun 2025. Ia menambahkan bahwa dalam skenario tersebut, Fed dapat melanjutkan siklus pelonggarannya di akhir tahun.
Di seberang lautan, PMI awal HCOB di Prancis, Jerman, dan Zona Euro secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan Mei. Pada saat yang sama, survei Iklim Bisnis IFO Jerman sedikit membaik pada bulan Mei. Sementara itu, beberapa pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) menyampaikan hal yang sama. Yannis Stournaras mempertanyakan keamanan Dolar AS dan menciptakan peluang bagi Euro. Wakil Presiden ECB Luis De Guindos mengatakan inflasi dapat segera kembali ke target ECB sebesar 2% sementara pertumbuhan ekonomi melemah. Boris Vujčić dari ECB mencatat bahwa inflasi dapat mendekati target pada akhir tahun 2025. Minggu ini, agenda ekonomi Uni Eropa akan menampilkan data PDB di Jerman dan pembicara ECB. Jadwal AS akan menampilkan data perumahan dan pembicara Fed .
Sumber : fxstreet