Pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah positif mendekati 153,70 selama awal sesi Asia pada hari Senin. Yen Jepang (JPY) melemah dari level tertinggi lebih dari satu minggu di tengah ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya oleh Bank of Japan (BoJ). Ringkasan Opini BoJ akan dirilis pada hari Senin. Perdana Menteri baru Jepang, Sanae Takaichi, dilaporkan sedang berupaya menyelesaikan paket stimulus ekonomi senilai sekitar $65 miliar untuk mengatasi inflasi dan pertumbuhan pada akhir November, serta mengesahkan anggaran tambahan untuk mendanainya. Selain itu, bank sentral Jepang masih enggan berkomitmen untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Meskipun demikian, Risalah rapat BoJ bulan September mengungkapkan bahwa semakin banyak pembuat kebijakan di bank sentral yang meyakini bahwa kondisi sudah memungkinkan untuk kenaikan suku bunga , dengan dua anggota dewan menyerukan kenaikan segera. Anggota dewan mencatat bahwa BoJ mungkin dapat kembali ke posisi menaikkan suku bunga, karena target stabilitas harga 2% kurang lebih telah tercapai.

Sentimen konsumen AS mendekati level terendah dalam tiga setengah tahun karena penutupan pemerintah memicu kecemasan, yang dapat memberikan tekanan jual pada Greenback terhadap JPY. University of Michigan (UoM) melaporkan pada hari Jumat bahwa Indeks Sentimen Konsumen turun menjadi 50,3 pada bulan November, level terendah sejak Juni 2022, dari pembacaan akhir 53,6 pada bulan Oktober. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi 53,2.

Sumber : fxstreet.com