Harga emas menguat sekitar 1,7% ke kisaran US$4.134 per troy ons seiring pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan 9–10 Desember. Komentar bernada dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden The Fed New York John Williams membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga menguat, terutama di tengah sinyal pelemahan pasar tenaga kerja AS dan tertundanya sejumlah rilis data karena penutupan pemerintahan.

Swap trader kini menilai peluang rate cut Desember mendekati 80%, meski di internal The Fed sendiri masih ada perbedaan pandangan setelah pemangkasan suku bunga di September dan Oktober. Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya diuntungkan ketika suku bunga turun. Pasar akan mencermati deretan data ekonomi yang tertunda, seperti data penjualan ritel dan inflasi produsen September, serta klaim pengangguran yang akan dirilis pekan ini sebagai petunjuk tambahan arah kebijakan The Fed.

Sejumlah analis menilai jalur pemangkasan suku bunga masih sulit diprediksi sehingga emas berpotensi bergerak sideways di sekitar level saat ini, menjadi arena dua arah bagi trader. Meski tengah fase konsolidasi setelah sempat mencetak rekor di atas US$4.380 per ons pada Oktober, harga emas masih naik sekitar 56% sepanjang tahun ini, ditopang ketegangan geopolitik, kekhawatiran fiskal, serta sentimen risk-off yang juga mengangkat perak, platinum, palladium, dan sebagian logam dasar.(asd)
Sumber:Newsmaker.id