
Perak sepanjang pekan awal Desember sempat menyentuh rekor lagi, bahkan sedikit lagi bisa menembus level US$60 per troy ons. Melansir data Refintiv, sampai penutupan perdagangan Jumat (5/12/2025) harga perak di pasar spot berada di US$58,27 per troy ons, dalam sehari menguat 2,04%. Posisi tertinggi bahkan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$59,32 per troy ons secara intraday. Sementara itu, jika ditarik secara mingguan harga perak sudah naik 3,36%, menandai dua pekan kenaikan beruntun. Asal tahu saja, perak kini dijuluki "logam iblis" (devil's metal) karena volatilitas-nya menjadi bintang di pasar komoditas 2025 dengan kenaikan lebih dari 100% sejak awal tahun.
Lonjakan harga yang masif ini terjadi di tengah menurunnya pasokan akibat penurunan produksi tambang perak global selama 10 tahun terakhir, khususnya di Amerika Tengah dan Selatan, karena penutupan tambang dan penipisan sumber daya. Kepala manajemen produk ETF dan komoditas Invesco, Paul Syms, mengatakan pasar perak hanya sekitar sepersepuluh dari ukuran pasar emas. Sehingga pengetatan pasokan (supply crunch) dapat menyebabkan lonjakan harga yang mengejutkan.
"Meskipun kita melihat lonjakan harga, kita juga melihat harga sedikit turun. Dalam jangka panjang, ada dinamika berbeda kali ini yang dapat menjaga perak pada harga yang cukup tinggi dan mungkin terus naik untuk beberapa waktu ke depan," ujar Syms merujuk dinamika yang dimaksud sebagai perpaduan antara krisis pasokan dan peningkatan permintaan industri serta investasi, dikutip CNBC International.
Kepala analisis pasar di Stone X, Rhona O'Connell, mengatakan bahwa vault di London, Inggris, telah kosong dengan volume perak turun sekitar sepertiga sejak Juni 2022. Hal ini menyebabkan pedagang harus membayar biaya pinjaman yang sangat tinggi, dengan biaya meminjam semalam sempat mencapai 200% pada basis tahunan di Oktober. "Para manajer risiko di entitas keuangan dan industri tidak ingin membiarkan logam apa pun keluar dari Amerika karena takut harga logam tersebut akan kembali naik pada harga 35% lebih tinggi misalnya," tuturnya.
Sumber : cnbcindonesia.com