Harga Emas (XAU/USD) menguat hingga sekitar $4.235 pada sesi awal Asia hari Kamis. Logam mulia ini memperpanjang kenaikannya setelah Federal Reserve AS (Fed) memberikan pemangkasan suku bunga ketiga berturut-turut seperti yang diharapkan dan mempertahankan prospek hanya satu pemangkasan pada tahun 2026. Para pedagang akan memperhatikan laporan Klaim Pengangguran Awal mingguan AS pada Kamis sore.
Bank Sentral AS (Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), sehingga berada di kisaran 3,50% hingga 3,75%. Ini menandai level terendah dalam tiga tahun terakhir. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa para pembuat kebijakan membutuhkan waktu untuk melihat bagaimana tiga kali penurunan suku bunga Fed tahun ini berdampak pada perekonomian AS.
Powell menambahkan bahwa para pejabat Fed akan mencermati data yang masuk menjelang pertemuan Fed berikutnya pada bulan Januari. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil. Pasar saat ini memperkirakan hampir 78% kemungkinan Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil bulan depan, dibandingkan dengan probabilitas 70% tepat sebelum pengumuman penurunan suku bunga, menurut alat CME FedWatch.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa ia memiliki waktu hingga Natal untuk menerima kesepakatannya untuk mengakhiri perang dengan Rusia, menurut Telegraph. Sementara itu, Zelensky mengatakan ia sedang menyelesaikan proposal perdamaian yang telah direvisi yang akan segera ia sampaikan kepada AS, mengisyaratkan potensi kemajuan seiring Trump meningkatkan tekanan pada Kyiv untuk menyetujui kesepakatan perdamaian dengan Moskow. Tanda-tanda kemajuan apa pun dalam kesepakatan perdamaian Ukraina dapat melemahkan aset safe-haven tradisional seperti emas dalam jangka pendek.