Education

Ebook

  • Home
  • /
  • Education
  • /
  • Trade Analysis
  • /
  • Technical Analysis
  • /
  • Subjective Method

Subjective Method

Dalam metode ini ada beberapa titik kunci (key point) yang harus diperhatikan pada waktu membaca grafik / chart. Keypoint tersebut adalah

  1. Trend / Kecenderungan Gerakan Harga

  2. Trend atau kecenderungan pergerakan harga pasar merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui. Trend analisa berdasarkan pergerakan harga dalam waktu tertentu. Misalnya untuk periode 3 harian, mingguan, 10-harian, bulanan, atau tahunan.

    Berdasarkan arah pergerakan harga maka jenis trend ada 3, yaitu :
    a. Trend Up : Kecenderungan pergerakan harga akan naik
    b. Trend Down : Kecenderungan pergerakan harga akan turun
    c. Sideway : Kecenderungan pergerakan harga akan kesamping

    Berdasarkan waktu, trend juga dibedakan menjadi 3 yaitu :

    • Short Term
    • Intermediate / Medium Term
    • Long Term

  3. Lines / Garis - Garis Penganalisa
  4. Lines atau garis - garis merupakan alat pembantu dalam menganalisa grafik / chart. Garis - garis tersebut digambar dengan menghubungkan titik - titik tertentu. Jenis garis yang perlu diketahui ada 4 yaitu :

    1. Support Line
    2. Yaitu garis yang menghubungkan antara titik - titik terendah dalam kumpulan grafik. Support line ini merupakan batas psikologi peserta pasar untuk melakukan pembelian (buying).

      Dalam chart terlihat bahwa jika harga mendekati (approach) support line, maka harga akan cenderung naik kembali. Namun jika harga berhasil menembus (break/trough) support line, maka harga akan melanjutkan pergerakannya untuk terus turun.


    3. Resistance Line
    4. Yaitu garis yang menghubungkan titik - titik tertinggi dalam kumpulan grafik. Resistance line ini merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan (selling). Dalam chart terlihat bahwa jika harga mendekati 9 (approach) resistance line, maka harga akan cenderung turun kembali.

      Namun jika harga berhasil menembus (break/trough) resistance line, maka harga akan melanjutkan pergerakannya untuk terus naik.


    5. Sensitive Line
    6. Yaitu garis horizontal yang melalui titik terendah / tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Yang melalui titik terendah seiring disebut SUPPORT LEVEL, sedangkan yang melalui titik tertinggi disebut RESISTANCE LEVEL.

      Hal yang paling penting adalah apabila SUPPORT LEVEL tertembus, maka garis ini berubah menjadi RESISTANCE LEVEL untuk pergerakan berikutnya. Demikian juga sebaliknya.


    7. Channel Line
    8. Yaitu garis paralel yang ditarik sejajar dengan Trend - Line Ruang antara 2 garis tersebut disebut CHANNEL. Channel line membantu trader untuk mengetahui trading range dari market sehingga trader mengetahui support dan resistance dari market.


  5. Percent Retracement
  6. Pada suatu trend, setelah adanya sejumlah pergerakan tertentu , harga terkoreksi sebelum melanjutkan pergerakan pada trend semula. Koneksi ini disebut RETRACEMENT.

    Retracement adalah suatu teori yang sangat penting. Melalui teori ini, trader mempunyai "leading" indikator, yaitu mengetahui pergerakan harga akan seberapa besar (Price Objective) setelah terjadinya suat REVERSAL (Top/Bottom).

    Sedangkat titik - titik reversal dapat dicari dengan Elliot Wave, Japanase Candle Stick, Support / Resistance, Envelope, Bollinger Band, dan sebagainya.

    Angka Retracement adalah 33%, 50%, dan 66% atau menurut Fibonacci adalah 38% dan 62%. Jadi kalau dikombinasikan minimum koreksi adalah 33% sampai 38%, sedangkan maksimum koreksi adalah 62% sampai 66%.

    Pengertiannya adalah harga akan terkoreksi ke 33% sampai 38% dan akan melanjutkan trend semula. Apabila tertembus, maka harga akan mengejar ke 50% atau 62% sampai 66% - nya, baru akan kembali melanjutkan trend semula.

    Sedangkan apabila yang terakhir ini juga tertembus, maka harga bukannya terkoreksi, tetapi TREND REVERSAL yaitu mengejar ke 100%-nya.

    Ada banyak studi tentang Percent Retracement, antara lain :

    • Fibonacci Arcs, Fibonacci Fan Lines
    • Speed Resistance Lines
    • Tirone Level


  7. Pattern / Pola Harga Di Masa Lampau
  8. PATTERN atau pola harga merupakan gambaran sejarah bentuk - bentuk gerakan harga pasar di masa lampau. Berdasarkan asumsi bahwa sifat kejadian / peristiwa dalam alam akan berulang mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya.

    Dalam Future Trading, pola kejadian harga tersebut adalah sbb :

    1. Reversal Pattern
    2. Continuation Pattern
    3. Character Pattern
    4. GAP Pattern
    5. Elliot Wave Pattern
    6. Japanase Candlestick Chart

  1. REVERSAL PATTERN
  2. Reversal atau berbalik arah merupakan bentuk / pola pergerakan harga dalam pergantian kecenderungan. Misalnya jika kecenderungan harga naik / Up dalam beberapa waktu terakhir,kemudian pergerakan harga membentuk pola reversal, maka biasanya kecenderungan harga akan turun / down, demikian juga sebaliknya.

    Contoh Pola Reversal


  3. CONTINUATION PATTERN
  4. Continuation atau berkelanjutan merupakan bentuk / pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan. Misalnya, jika kecenderungan harga naik / up dalam beberapa waktu terakhir, kemudian gerakan harga membentuk pola continuation, maka biasanya kecenderungan harga tetap naik / up, demikian pula sebaliknya.

    Contoh Pola Continuation


  5. CHARACTER PATTERN
  6. Suatu pola yang tidak random dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk satu sekuritas tertentu.

  7. GAP PATTERN
  8. Gap terjadi apabila harga terendah ( low ) hari ini lebih besar daripada harga tertinggi ( high ) kemarin, atau dapat juga apabila high hari ini lebih kecil daripada low kemarin. Pada Japannese Candlestick disebut dengan window.

    Ada 4 ( empat ) type dasar gap :

    1. Common Gap
    2. Terjadi pada waktu kondisi pasar stagnasi, dan gap ini biasanya tidak begitu diperdulikan paraTrader.

    3. Breakaway Gap
    4. Terjadi apabila harga menembus batas stagnasi, dan menimbulkan area di mana belum ada aktifitas trading sebelumnya. Apabila gap ini tidak diisi dalam beberapa hari merupakan gap yang paling penting dan memberikan sinyal yang dapat dipercaya.

    5. Runaway Gap
    6. Terjadi apabila trend berkelanjutan dan merupakan karakteristik dari pasar yang sangat bullish / bearish, Runaway gap bisa terjadi berturut – turut.

    7. Exhaustion Gap
    8. Terjadi menjelang akhir trend dan kemudian diikuit oleh pembalikan arah.


  9. ELLIOT WAVE PATTERN
  10. Analisa ini diciptakan oleh R.N.Elliot, dengan memakai teori Fibonacci. Menurut teorinya, yang dikenal dengan Elliot Wave, harga bergerak dalam gelombang / wave, dan gelombang ini akan berulang terus. Urutan – urutan ini dinamakan wave principle, didasarkan pada pola 5 gelombang utama ( naik / turun ) disebut impulse wave yang bergerak searah dengan trend, kemudian diikuti oleh 3 gelombang berikutnya ( naik / turun ) yang disebut Correction wave.

    Dengan teori Elliot ini, trader bisa menghitung price objective dan mengetahui titik – titik reversal.

  11. JAPANESE CANDLESTICK CHART
  12. Ada banyak pola yang dibentuk dari Candlestick. Ada yang tunggal, ada yang membentuk group sehingga memiliki arti. Bahkan bukan hanya dari bentuknya saja, tapi juga dari lokasinya memiliki interprestasi yang berbeda. Intinya yaitu untuk mengetahui titik reversal harga.

    (i) Identifikasi Bentuk Tunggal pada Candlestick

    1. Marubozu
    2. black marubozu Black Marubozu
      Sering menjadi bagian dari pola kontinu dalam trend turun atau bahkan menjadi bar pertama dari Pola bullish reversal
      red marubozu Red Marubozu
      Kebalikan dari Black Marubozu
      closing marubozu Closing Marubozu
      Tidak ada shadow pada sisi close
      Warna merah mendukung harga naik
      Warna hitam mendukung harga turun
      opening marubozu
      Opening Marubozu
      Tidak ada shadow pada sisi open
      Interprestasi sama dengan Closing Marubozu, tapi tidak sekuat Closing Marubozu
    3. Spinning Tops (koma)
    4. spinning tops Badan yang kecil dengan shadow yang jauh lebih besar dari panjang badan.
      Menunjukkan indesision antara bulls dan bears, warna tidak begitu penting.
    5. Doji
    6. Bila badannya sangat kecil, artinya harga open dan close hampir sama. Menunjukkan uncertainly dan indecision antara bulls dan bears, bila doji sering terjadi sehari atau beberapa hari sebelumnya, maka doji ini tidaklah penting. Kalu berdiri sendiri, maka dapat menunjukkan peringatan akan adanya reversal.

      Doji

    7. Stars
    8. stars Bila sebuah badan kecil membuat gap di atas atau di bawah Marubozu, menunjukkan Uncertainly.
    9. Paper Umbrella
    10. Bila badan kecil dengan tail yang sangat panjang ( 2 sampai 3 kali badan ), menunjukkan sinyal reversal yang kuat, yang termasuk group ini adalah hammer, hanging man, inverted hammer, dan shooting star. Membedakan tergantung dari lokasinya di dalam trend pasar.

      paper umbrella


    (ii) Candle location

    Kadang – kadang arti penting dari candle tidak hanya ditentukan oleh bentuknya, tapi juga oleh lokasinya di dalam chart. Lebih dari itu, candle yang baru hari ini dapat mengubah arti dari pola candle yang akan terjadi.

    Ada dua klasifikasi yang digunakan untuk menentukan lokasi candle, yaitu :
    1. Lokasinya dalam trend
    2. Lokasinya terhadap candle sebelumnya

    Hanya ada dua type candle yang dipengaruhi oleh lokasinya, yaitu : umbrella dan stars.

    candle location

    (iii) Reversal Pattern

    Berikut ini adalah beberapa contoh pola candlestick untuk pola reversal. Jumlah pola candle sangat banyak, tapi di sini hany diambil beberapa saja yang terkenal dan mudah. Ada juga software yang dapat mengenali beberapa type candlestick. Untuk pola reversal single candle tidak digambar ( hammer, inverted hammer, hang man, shooting star, doji ).

    Reversal-Pattern-2

    Pola Reversal

    Pola-Reversal