Emas stabil di kisaran $2.070 per ons pada hari Jumat dan diperkirakan akan mengakhiri tahun ini lebih tinggi di tengah ekspektasi kuat bahwa Federal Reserve AS akan mulai menurunkan suku bunganya awal tahun depan.

Logam ini naik lebih dari 13% pada tahun 2023 yang merupakan kenaikan tahunan pertamanya dalam tiga tahun, dan telah mencatat rekor tertinggi baru pada tahun tersebut.

Setelah menerapkan siklus kenaikan suku bunga agresif yang dimulai pada awal tahun 2022, bank sentral AS kini diperkirakan akan mulai melakukan pelonggaran pada bulan Maret mendatang di tengah tanda-tanda bahwa inflasi di AS sedang mereda.

Sikap The Fed yang dovish pada pertemuan kebijakan bulan Desember di mana mereka mengisyaratkan beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024 dan seterusnya juga memperkuat pandangan tersebut.

Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kemungkinan perang berkepanjangan di Gaza mendorong permintaan emas sebagai aset safe-haven.

Di tempat lain, Bank Sentral Eropa dan Bank of England mengindikasikan tidak ada niat untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, sementara bank sentral besar lainnya diperkirakan akan mengikuti jejak The Fed dalam melakukan pelonggaran kebijakan.