Insight

News

#minyakmentah#treding - PT. Midtou Aryacom Futures
WTI berkonsolidasi mendekati $71,10 setelah penurunan baru-baru ini, fokus pada konflik Israel-Gaza
  • Harga WTI bisa menguat karena pasar khawatir akan ketidakpastian seputar konflik Timur Tengah.
  • Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv untuk berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai pembicaraan dengan para pemimpin regional.
  • Peningkatan produksi OPEC+ dan pemotongan harga yang dilakukan Saudi tampaknya berkontribusi terhadap depresiasi harga minyak.

Harga West Texas Intermediate (WTI) berada di dekat $71,10 per barel selama sesi Asia pada hari Selasa. Harga minyak mentah bergerak sideways setelah penurunan baru-baru ini tercatat di sesi sebelumnya.

Konflik geopolitik antara Israel dan Gaza merupakan faktor penting yang mempengaruhi dinamika harga minyak mentah. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah secara historis berkontribusi pada kekhawatiran mengenai potensi gangguan pasokan minyak, yang menyebabkan volatilitas di pasar minyak. Kemungkinan konflik meningkat menjadi krisis regional menambah ketidakpastian harga minyak.

Selain itu, kelompok Houthi yang didukung Iran meningkatkan kekhawatiran pasokan dengan menyerang kapal kontainer di Laut Merah. Tindakan provokatif tersebut, khususnya di jalur laut, berpotensi mengganggu pasokan minyak dan berdampak pada sentimen pasar.

Peringatan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai konflik Gaza menyoroti implikasi yang lebih luas dari situasi tersebut. Kunjungan Blinken ke Tel Aviv untuk berdiskusi dengan para pejabat Israel, pembicaraan dengan para pemimpin Arab mencerminkan upaya diplomatik untuk mengatasi dan menemukan resolusi atas konflik yang sedang berlangsung.

Namun, kenaikan produksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang dilaporkan pada hari Senin, mencerminkan peningkatan sebesar 70.000 barel per hari (bph) pada bulan Desember, tampaknya berkontribusi terhadap depresiasi harga minyak mentah.

Selain itu, keputusan Arab Saudi untuk menurunkan Harga Jual Resmi (OSP) minyak mentah Arab Light andalan mereka ke Asia pada bulan Februari, yang merupakan level terendah dalam 27 bulan, merupakan langkah strategis dengan implikasi signifikan terhadap pasar minyak. Keputusan ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk tetap kompetitif di pasar minyak global.

By Admin Midtou
on 2024-01-09, 10:53