Dolar melemah pada hari Senin di tengah ekspektasi baru penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret, sementara yuan Tiongkok berjuang mendekati level terendah satu bulan menjelang serangkaian data ekonomi minggu ini.
Produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal keempat, produksi industri bulan Desember, penjualan ritel, dan tingkat pengangguran adalah beberapa indikator ekonomi yang dirilis pada hari Rabu, yang kemungkinan akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai laju pemulihan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Para pedagang juga memperhatikan pembacaan inflasi Inggris yang akan dirilis akhir pekan ini, karena fokus pasar tetap pada seberapa cepat bank-bank sentral utama secara global dapat mulai menurunkan suku bunganya pada tahun ini.
Euro berada di dekat angka $1,10 pada awal perdagangan Asia, dengan mata uang tunggal bertahan di $1,0946.
Sterling berada di dekat puncak dua minggu yang dicapai minggu lalu dan terakhir dibeli $1,2732, sementara indeks dolar datar di 102,50, sebagian besar bergerak sideways selama beberapa sesi terakhir.
Taruhan terhadap penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret semakin meningkat setelah data pada hari Jumat menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga turun pada bulan Desember, menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Perkiraan pasar saat ini menunjukkan peluang 78% bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Maret, dibandingkan dengan peluang 68% pada minggu lalu, menurut alat CME FedWatch.
Di Asia, yen masih berada di bawah tekanan pada 145,04 per dolar di tengah ekspektasi bahwa Bank of Japan kemungkinan akan mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya tidak berubah pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Yuan di luar negeri melemah mendekati level terendah satu bulan di 7,1925 per dolar yang dicapai pada hari Jumat, dan terakhir di 7,1861 per dolar.
Dolar Australia, yang sering digunakan sebagai proksi likuid untuk yuan, naik tipis 0,07% menjadi $0,6690. Dolar Selandia Baru tergelincir 0,13% menjadi $0,6233.
Sumber: Reuters