Insight

News

#Gold#Treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Emas Mempertahankan Kemerosotannya Setelah Data Inflasi AS Mencapai Harapan Penurunan Suku Bunga

Emas stabil setelah anjlok di bawah $2.000 per ounce untuk pertama kalinya dalam dua bulan karena inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mengurangi harapan penurunan suku bunga di semester pertama.

Logam mulia turun 1,3% pada hari Selasa setelah indeks harga konsumen inti naik 0,4% pada bulan Januari dari bulan Desember, terbesar dalam delapan bulan. Sebagai responnya, imbal hasil Treasury melonjak dan para pedagang memangkas taruhan mengenai penurunan suku bunga bank sentral yang akan dilaksanakan sebelum bulan Juli – baik imbal hasil maupun suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif bagi emas batangan karena tidak menawarkan bunga.

Emas telah mundur dari rekor tertingginya di bulan Desember karena prospek penurunan suku bunga yang cepat oleh Federal Reserve telah memudar, dengan para pedagang kini hanya melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 27% di bulan Mei. Kepemilikan global pada dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas berada pada titik terendah sejak Januari 2020 setelah arus keluar meningkat pada bulan lalu.

Bullion kemungkinan akan menghadapi risiko penurunan lebih lanjut, mengingat ada perlambatan permintaan musiman di Asia dimana ada berkurangnya likuiditas karena liburan Tahun Baru Imlek, Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Plc, menulis dalam sebuah catatan.

Harga emas di pasar spot sedikit berubah pada $1,992.42 per ounce pada pukul 9:01 pagi waktu Singapura, menyusul penurunan sebesar 1,3% pada hari Selasa. Indeks Bloomberg Dollar Spot datar. Perak dan paladium kembali merosot setelah turun setidaknya 2,6% di sesi sebelumnya, sementara platinum stabil.

Sumber: Bloomberg

 

By Admin Midtou
on 2024-02-14, 10:40