Harga emas terus bergerak naik, diperdagangkan lebih tinggi sekitar $2.020 per troy ounce selama awal sesi Eropa pada hari Senin. Logam mulia menerima dukungan kenaikan dari sentimen investor yang berhati-hati di tengah spekulasi mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Harga Emas melonjak karena Dolar AS terdepresiasi setelah pernyataan Presiden Federal Reserve (Fed) San Francisco Mary C. Daly pada Konferensi Kebijakan Ekonomi Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis Tahunan. Dia menyatakan bahwa penurunan suku bunga sebanyak tiga kali merupakan dasar yang masuk akal untuk tahun 2024. Daly menekankan bahwa terlalu dini untuk mempertimbangkan membiarkan perekonomian berjalan tanpa intervensi. Selain itu, saran mantan pejabat Fed James Bullard bahwa Fed harus mempertimbangkan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Maret untuk mencegah terhambatnya aktivitas ekonomi karena kenaikan suku bunga juga berkontribusi terhadap sentimen pasar.
Namun, Sentimen Pasar mengindikasikan tidak adanya penyesuaian suku bunga pada pertemuan Federal Reserve mendatang pada bulan Maret dan Mei. Menurut CME FedWatch Tool, terdapat sekitar 52% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Juni. Pada Hari jumat, Dolar AS (USD) gagal mempertahankan kenaikannya, yang awalnya dipicu oleh data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan , sehingga menyebabkan kenaikan harga Emas.
Indeks Harga Produsen (PPI) AS menunjukkan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 0,9%, dibandingkan ekspektasi sebesar 0,6% dan angka sebelumnya sebesar 1,0%. Selain itu, terdapat peningkatan bulanan sebesar 0,3%, berbeda dengan penurunan sebelumnya sebesar 0,1%. Namun, Indeks Sentimen Konsumen Michigan awal naik menjadi 79,6 dari sebelumnya 79,0, meskipun tidak mencapai perkiraan sebesar 80,0.