Pasangan GBP/USD menarik sejumlah penjual ke sekitar 1,3310 selama sesi Asia awal pada hari Jumat, tertekan oleh permintaan Dolar AS (USD) yang baru. Data Penjualan Ritel Inggris untuk bulan Maret akan menjadi sorotan pada hari Jumat nanti.
Greenback bergerak naik di tengah optimisme tentang pengumuman kesepakatan perdagangan AS, yang menjadi penghambat bagi pasangan mata uang utama untuk saat ini. Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengatakan pada hari Kamis bahwa ia yakin Inggris dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.
Reeves dijadwalkan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Jumat. Agenda utama adalah kemungkinan kesepakatan perdagangan, yang diharapkan Inggris akan mengurangi dampak tarif impor Trump terhadap eksportir barang-barangnya, termasuk mobil dan baja. Investor menunggu perkembangan lebih lanjut dalam pembicaraan perdagangan AS-Inggris.
Prospek ekonomi Inggris yang suram dan meningkatnya spekulasi akan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of England (BoE) dapat menyeret Pound Sterling (GBP) lebih rendah. Dana Moneter Internasional (IMF) mengantisipasi tiga pemangkasan suku bunga oleh BoE dan telah merevisi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris untuk tahun 2025 menjadi 1,1% dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6%.
Data Penjualan Ritel Inggris untuk bulan Maret akan diawasi ketat pada hari Jumat. Angka tersebut diperkirakan akan turun sebesar 0,4% MoM pada bulan Maret setelah naik sebesar 1% pada bulan Februari. Jika hasilnya lebih baik dari yang diharapkan, hal ini dapat membantu membatasi kerugian GBP dalam waktu dekat.
Sumber : fxstreet.com